Sabtu, 06 Februari 2021

Strategi Dakwah dalam Bidang Pendidikan Agama Islam pada Anak di Tengah Pandemi Covid-19

Semenjak Covid-19 menyebarluas di Indonesia membawa beberapa masalah dalam semua bidang kehidupan manusia. Salah satunya adalah dalam bidang pendidikan yang paling utama adalah pendidikan Agama. Pendidikan Agama Islam yang selama ini diajarkan secara langsung oleh para guru di sekolah serta para ustaz ustazah di Taman Pendidikan Al-Qur'an terpaksa kini harus diliburkan karena adanya anjuran dari pemerintah. Lantas para anak pasti bingung dalam memahami Pendidikan Agama Islam jika tidak ada sosok pembimbing bagi dirinya. Serta permasalahan anak yang mudah bosan dan mental yang belum terlatih berani dalam menghadapi banyak orang. Sebuah penelitian memaparkan bahwa gaya belajar anak secara daring cenderung lebih visual dan baca tulis yang kuat (Drago, & Wagner,2004) banyaknya platform yang mendukung secara gratis seperti Google Classroom, WhatsApp, Quipper dan lain sebagainya (Abidah, Hidayaatullah, Simamora, Fehabutar, & Mutakinati, 2020) namun penggunaan platform tersebut belum efektif, karena keterbatasan sarana dan prasarana para anak yang kurang memadai. Dengan mengutip data di atas perlu adanya dakwah terhadap anak yang mengutamakan kreativitas dan adanya tantangan bagi anak agar dapat melatih mental mereka. Dakwah sendiri merupakan usaha menyampaikan sesuatu kepada orang lain, baik itu perorangan atau kelompok tentang pandangan dan tujuan hidup manusia sesuai Islam. Dakwah dapat diartikan sebagai seruan, ajakan, dan panggilan. Atau lebih tegasnya, dakwah adalah proses penyampaian ajaran islam dari seseorang kepada orang lain, baik secara individu, maupun secara kelompok. Dalam berdakwah harus menyiapkan strategi dakwah yang baik agar dapat tercapainya tujuan dakwah. Strategi dakwah adalah sebuah cara dalam mengajak sasaran dakwah dalam situasi dan kondisi tertentu guna mencapai tujuan dakwah tertentu. Dalam situasi dan kondisi pandemi Covid-19 ini strategi dakwah yang perlu dilakukan adalah dengan memanfaatkan sosial media (virtual) atau jika ada kemungkinan dilaksanakan secara langsung harus sesuai dengan protokol kesehatan. Salah satu strategi pengembangan pendidikan Agama Islam pada anak yakni dengan mengadakan perlombaan. Perlombaan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman anak mengenai Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya perlombaan ini dapat melatih mental anak-anak tidak hanya teori saja. lomba ini juga dapat meningkatkan dan mengembangkan prestasi anak dalam bidang keagamaan yang antinya bisa menjadi para generasi yang saleh dan salehah. Perlombaan anak-anak dalam bidang Pendidikan Agama Islam di tengah pandemi ini bisa dilakukan secara virtul maupun langsung namun dengan syarat harus mematuhi protokol kesehatan. Dengan adanya Festival Anak Islami yang telah saya lakukan bersama para remaja Masjid Nurul Iman ini terbukti membawa dampak positif bagi anak seperti kebiasaaan pada diri mereka untuk senantiasa membaca serta menghafalkan ayat-ayat Al-Qur'an, kebiasaan berlatih Adzan dan Iqomah, serta kebiasan untuk senantiasa belajar mengenai pendidikan Agama Islam terkait Aqidah dan Akhlak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEORI PERKEMBANGAN SIGMUND FREUD DAN KRITIKNYA

  Muhammad Rifqi Arif 191310004235 4 pai a8 PENDAHULUAN Sigmund Freud lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Frieberg, kota kecil, di daerah Monar...