Rabu, 25 Desember 2019

AWALI KERJA DENGAN SHALAT DHUHA


Awali Kerja Dengan Shalat Dhuha
Tubuh manusia memiliki ratusan tulang yang masing-masing dihubungkan dengan persendian. Jumlah persendian dalam tubuh manusia adalah 360, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW dan dibenarkan oleh para dokter. Kita tidak bisa membayangkan, bagaimana jika tulang-tulang yang ada dalam tubuh kita tersebut tidak dihubungkan dengan persendian. Atau salah satu persendian tersebut tidak bisa menjalankan fungsinya dengan baik. Maka, tidak ada yang mengetahui betapa besarnya nikmat ini kecuali orang yang telah kehilangan nikmat tersebut.

Shadaqah tanpa harta

Setiap hari, persendian kita mempunyai kewajiban untuk bershadaqah sebagai realisasi syukur kita kepada Allah, Dzat yang telah menciptakannya. Caranyapun beragam sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah SAW, 
"Setiap persendian manusia diwajibkan untuk bershadaqah setiap harinya sejak matahari terbit. Memisahkan (menyelesaikan perkara) antara dua orang yang berselisih adalah shadaqah. Menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah. Berkata yang baik juga termasuk shadaqah. Begitu pula setiap langkah berjalan untuk menunaikan shalat adalah shadaqah. Serta menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Begitu berat dan lelahnya kita jika harus melakukan berbagai amal tersebut setiap harinya. Sehingga para sahabatpun bertanya, "Siapa yang sanggup melakukan, wahai Rasulullah?" Maka beliau menjawab, "Jika ia tidak mampu, maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupinya." (HR Ahmad Abu Dawud)

Rasulullah SAW memberikan kemudahan kepada umatnya, bahwa semua shadaqah yang dilakukan oleh anggota badan tersebut dapat diganti dengan dua rakaat shalat Dhuha, karena shalat merupakan amalan semua anggota badan. Jika seseorang mengerjakan shalat, maka setiap anggota badan menjalankan fungsinya masing-masing. Demikian penjelasan yang disebutkan oleh Ibnu Daqiqil 'Ied.

Jumlah raka'at Dhuha minimal adalah 2 raka'at sedangkan maksimalnya adalah 8 raka'at. Dengan menjalankan 2 raka'at Dhuha, kita telah melaksanakan salah satu wasiat Rasulullah SAW. Abu Hurairah berkata, "Kekasihku, Rasulullah SAW berwasiat kepadaku dengan tiga perkara: puasa selama tiga hari setiap bulannya, dua raka'at shalat Dhuha, dan mengerjakan shalat witir sebelum aku tidur." (Muttafaq 'Alaihi)

Keutamaan shalat dhuha
 
Meskipun bernilai sunnah, shalat ini mengandung banyak fadhilah (keutamaan), namun tidak banyak dari kita yang memperhatikannya. Diantaranya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Darda' ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah ta'ala berfirman, "Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat pada permulaan hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu pada sore harinya." (HR. Tarmidzi)

At Thayyibi menerangkan bahwa dengan mengerjakan empat rak'at di pagi hari, Allah akan mencukupi kebutuhan-kebutuhan kita dan menjauhkan kita dari semua yang tidak kita inginkan hingga sore hari. Fadhilah lainnya, orang yang mengerjakannya dimasukkan dalam golongan orang-orang yang kembali kepada Allah. Karena shalat Dhuha adalah shalat awwabin, shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah (bertaubat). Dalam hadits lain Rasulullah SAW menyebutkan bahwa pahala orang yang mengerjakan shalat Dhuha seperti orang yang mengerjakan umrah.

Menjadi kaya dengan shalat dhuha?

Ada diantara kaum muslimin yang begitu bersemangat mengerjakan shalat dhuha. Namun ironisnya ketika mereka melaksanakan shalat wajib, justru malas-malasan dan hanya sekedar untuk menggugurkan kewajiban saja. Shalat subuh dikerjakan jam enam pagi dan salat asar hanya kalau sempat saja. Penyebabnya, ada tujuan lain ketika mereka mengerjakannya yaitu ingin mendapatkan balasan di dunia, biar lancar rezekinya dan menjadi orang yang kaya raya. Sehingga doa-doa yang dipanjatkannyapun hanya dengan kelancaran rizki. Demikian fenomena yang sering kita dapatkan di masyarakat. Dunia, mungkin saja mereka peroleh. Boleh jadi akan semakin lancar rizkinya dan karirnya terus meningkat. Namun apa yang mereka peroleh di akhirat? Qatadah ketika menafsirkan surat Hud: 15-16, ia berkata, "Barang siapa yang dunia adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan shalehnya, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai alasan untuknya. Adapun seorang mukmin yang ikhlas dalam beribadah (yang hanya mengharapkan wajah Allah), selain akan mendapatkan balasan di dunia dia juga akan mendapatkan balasannya di akhirat."

Luangkan waktu

Waktu pelaksanaan shalat Dhuha adalah ketika matahari mulai naik sepenggalan, kira-kira seperempat jam setelah matahari terbit hingga waktu zawal (matahari tergelincir). Dan waktu yang paling afdhal adalah ketika matahari mulai panas.

Memang, tidak mudah untuk melaksanakan shalat Dhuha. Karena waktunya bertepatan dengan jam-jam dimulainya aktivitas keseharian, orang sibuk bekerja mencari rezki pada waktu tersebut. Namun, sesempit apapun waktu kita karena aktivitas sehari-hari, jika kita luangkan waktu sejenak untuk mengerjakan shalat Dhuha, Insya Allah tidak akan mengurangi jatah rizki yang telah ditentukan untuk kita. Kalau toh meluangkan waktu pada waktu tersebut tidak memungkinkan pula, karena peraturan perusahaan yang begitu ketat dan mengikat, shalat Dhuha bisa kita kerjakan sebelum masuk jam kerja. Nah, mari awali kerja kita dengan melaksanakan shalat Dhuha.

MAKALAH PENULISAN SURAT



Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu Eka Setya Budi, S.Pd., M.pd.
Kelas A8 PAI

Oleh

Nama                                                    NIM
MUHAMMAD RIFQI ARIF               191310004235



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
2019
PRAKATA


Segala puji syukur bagi Allah Swt yang telah memberikan nikmatnya kepada kita tiada tara sehingga kita dapat menimba ilmu-ilmuNya yang tiada batas, sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga kita termasuk umat yang mendapat syafaatNya.
Selanjutnya, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
-           semua pihak yang telah membantu kami, yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Atas bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar, tanpa suatu halangan apapun.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini pastinya banyak kekurangan dan kesalahan. Untuk itu kami mohon kritik dan masukan yang membangun guna penyempurnaan makah ini. Dan akhirnya semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Jepara, 1 Oktober 2019
Pemakalah


DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................        i
PRAKATA............................................................................................        ii
DAFTAR ISI.........................................................................................        iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...................................................................        1
B.     Rumusan Masalah................................................................        2
C.     Tujuan ..................................................................................        2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian surat ……………………………………………    3
B.     Fungsi surat……………………..........................................    4
C.     Bagian – bagian surat…………………...............................   4      
BAB III PENUTUP
A.    Simpulan…………………………………………...............     8
B.     Saran………………………………………………….…....     8
DAFTARPUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
 Surat adalah sebuah alat atau media komunikasi yang berupa tulisan yang berisi informasi, pesan, pernyataan, atau tanggapan sesuai keinginan penulis surat. Surat merupakan sarana komunikasi tertulis. Surat dipandang sebagai alat komunikasi tulis yang paling efesien, efektif, ekonomis, dan praktis dibandingkan dengan komunikasi lisan. Apa yang dikomunikasikan melalui surat akan sampai kepada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya. Peranan surat lebih penting lagi, terutama dalam surat resmi, seperti surat yang dikeluarkan oleh organisasi/lembaga,
 Sebagai contoh, pada saat sebuah perusahaan dagang mengirimkan surat kepada perusahaan lain yang bermaksud untuk menawarkan produk yang dijual oleh perusahaan dagang tersebut. Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat dikatakan bahwa surat dapat berfungsi sebagai alat komunikasi atau penyampai informasi dari perusahaan dagang tersebut kepada perusahaan lain. Surat juga dapat berfungsi sebagai wakil penulis, dalam hal ini penulis tidak perlu langsung bertatap muka dengan orang yang dituju untuk menyampaikan informasi melainkan diwakili oleh surat.
 Namun terkadang kita tidak mengerti bagaimana pengertian, fungsi, bentuk, jenis jenis, dan bahasa surat yang baik dan benar.  Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai pengertian, fungsi, bentuk, jenis jenis, dan bahasa surat.



                                             


B.     RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
     1.  Apa yang di maksud surat?
     2.  apa saja fungsi surat ?
     4. bagaimana bagian-bagian  surat?


C.     TUJUAN
            Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari rumusan masalah ini adalah sebagai berikut.
    1.  Untuk mengetahui pengertian surat
    2.  Untuk mengetahui fungsi surat                       
    4.  untuk mengetahui bagian-bagian  surat                                      









BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN SURAT
                 Ditinjau dari sifat isinya, surat adalah jenis karangan paparan karena di dalamnya si pengirim mengemukakan maksud dan tujuan atau menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakan. Ditinjau dari wujud penuturannya, surat merupakan percakapan atau dialog yang tertulis dari suatu pihak (komunikator) kepada pihak penerima (komunikan). Sedangkan ditinjau dari fungsinya, surat adalah komunikasi atau informasi antara si pengirim dan si penerima yang berwujud tulisan dalam kertas atau yang lainnya.
                 Pada hakikatnya surat dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi materialnya,surat ialah setiap lembaran kertas yang berisi data-data atau keterangan-keterangan yang mengandung arti. Lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa surat ialah setiap bahan atau material yang berisi informasi.Jadi, dengan demikian pengertian surat tidak hanya terbatas pada lembaran kertas saja, tetapi meliputi setiap bahan atau setiap material yang berisi data-data atau keterangan-keterangan yang mengandung arti.
                 Surat Resmi adalah surat-surat yang sifatnya formal yang dibuat oleh suatu instansi atau organisasi, baik instansi pemerintah maupun instansi swasta. Surat resmi harus menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah baku.Bentuk penyajian surat biasanya menggunakan bentuk atau sistem full blocksemi block, intended block. Surat pribadi adalah surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atau suatu oarganisasi/instansi. Surat lamaran termasuk surat pribadi. Atau pengertian dari surat pribadi adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi.


B.     FUNGSI SURAT
            Ditinjau dari segi fungsinya surat adalah alat penyampaian berita dari suatu pihak kepada pihak yang lain untuk mendapatkan saling pengertian diantara kedua belah pihak yang disampaikan secara tertulis.Dengan demikian dapat dikatahui bahwa surat adalah suatu bentuk penyampaian berita, ide atau pendapat yang disampaikan dengan menggunakan bahasa tertulis.

C.    BAGIAN-BAGIAN SURAT
            Masyarakat sudah mengenal surat dari jaman dahulu sebelum adanya perkembangan teknologi di jaman sekarang yang bisa merubah bentuk surat kertas menjadi surat elektronik atau bisa menjadi canggih dengan menggunakan alat komunikasi . Sebelumnya masyarakat hanya mengetahui surat tanpa tahu surat tersebut termasuk ke dalam surat jenis apa .
Secara umum surat di golongkan menjadi tiga fungsi atau tiga jenis , yaitu surat pribadi , surat resmi , dan surat niaga .
1.      SURAT RESMI
a.      Pengertian
          Surat resmi adalah surat yang biasa digunakan untuk kepentingan resmi , baik perseorangan , instansi , maupun organisasi .
          Contoh dari surat resmi dalah surat undangan , surat edaran , dan surat pemberitahuan . Adapun ciri-ciri dari surat resmi ini adalah :
b.      Bagian-bagian Surat Resmi
Surat resmi memiliki beberapa bagian didalamnya, yaitu:
1)      Menggunakan kop surat apabila dikeluarkan organisasi
2)      Ada nomor surat, lampiran, dan perihal
3)      Menggunakan salam pembuka dan penutup yang lazim
4)      Penggunaan ragam bahasa resmi
5)      Menyertakan cap atau stempel dari lembaga resmi
6)      Ada aturan format baku


2 .SURAT TIDAK RESMI (Surat Pribadi)
a.      Pengertian
          Surat pribadi adalah surat yang digunakan untuk kepentingan pribadi atau bisa di bilang surat yang tujuannya hanya untuk seseorang . Surat ini yang di tujukan  antara sesama teman atau keluarga. Ciri-ciri surat pribadi yaitu tidak menggunakan kop surat , tidak ada nomor surat , salam pembuka dan penutup bervariasi , menggunakan bahasa bebas yang sesuai keinginan dari si penulis , dan format tulisan surat bebas . Surat ini tidak termasuk surat resmi namun dalam surat pribadi tentunya harus memperhatikan etika dan sopan santun dalam penulisannya tidak boleh menggunakan bahasa yang semaunya .
b.      Bagian-bagian Surat Tidak Resmi (Surat Pribadi)
1)      Kepala surat
               Kepala surat pribadi itu berupa penulisan alamat lengkap penulis surat. Pada baris pertama dituliskan nama, pada baris kedua dituliskan jalan dan nomor rumah, pada baris ketiga dituliskan nama kota, kemudian diiringi oleh nomor kode pos. Bila alamat tempat tinggal panjang tentu saja baris kepala surat dapat menjadi empat baris.
2)      Tanggal surat
               Setelah penulisan kepala surat maka dua atau tiga baris bawah kepala surat itu dituliskan tanggal surat. Tanggal surat ini ditaruh di bagian kanan. Di dalam penulisan tanggal seharusnya ditulis lengkap: tanggal, bulan, dan angka tahun. Jangan membiasakan menyingkatnya seperti 24-3-92.. penyingkatan seperti ini tidak baik karena dapat memberi kesan kita sebagai penulis yang kurang baik dan pemalas..
3)      Penyapa/pembuka
               Karena surat merupakan sarana komunikasi tertulis antara seseorang dengan orang lain, maka orang yang akan berkomunikasi dan menyampaikan sesuatu diperlukan adanya kontak atau interaksi. Menyapa seseorang boleh menggunakan ungkapan saja, seperti Assalamualaikum, Halo sobat, Selamat siang dan lain-lain. tetapi dalam surat pribadi orang harus memilih sapaan yang dirasakan paling sesuai untuk menyapa penerima surat.
4)      Isi surat
                Karena surat yang ditulis adalah surat pribadi maka bentuk dan isi surat tentulah memperlihatkan sentuhan pribadi. Sungguhpun demikian, tidak dimaksudkan bahwa sentuhan pribadi itu adalah untuk memperlihatkan sikap pribadi yang subjektif, menurut selera pribadi, tanpa mengindahkan tata krama komunikasi yang berkepribadian baik. Isi surat merupakan sebuah karya tulis, yang memiliki struktur seperti berikut. 1) Bagian pendahuluan 2) Tujuan pokok 3) Penutup surat
5)      Salam penutup
               Bila ada salam pembuka, tentu ada salam penutup. Salam penutup diletakkan pada bagian kanan bawah. Ungkapan yang digunakan tentu dipilih ungkapan yang paling sesuai. Pertimbangannya adalah siapa orang yang menerima salam tersebut. Ungkapan yang bisa dipilih, atau digunakan adalah seperti Salam bahagia, Wassalam, Ananda dan lain-lain. Ungkapan itu biasa digunakan untuk penutup isi surat, karena itu letaknya di akhir isi surat, bukan pada posisi salam penutup. Ungkapan salam penutup selalu diiringi tanda koma
6)      Tanda tangan dan nama terang
               Surat mestinya ditandatangani. Bila tidak ditandatangani. Bila tidak ditandatangani dapat menyebabkan surat tersebut tidak mempunyai kekuatan sebagai bukti “hitam di atas putih”. Kelebihan surat, salah satu, adalah karena adanya tanda tangan yang bersangkutan yang dapat dijadikan pegangan. Bubuhkanlah tanda tangan di bawah salam penutup. Kemudian diiringi dengan penulisan nama terang bila tanda tangan tidak terbaca.
Berikut ini adalah contoh bagian-bagian surat




BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
       Berdasarkan penjelasan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link organisasi. Dengan adanya surat menyurat yang baik dan rapi, maka dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan bisa tumbuh berkembang (Growth).

B. SARAN
            Adapun saran yang mungkin dapat saya ajukan. Antara lain sebagai berikut
1.  Diharapkan pada saat menulis surat resmi diperhatikan langkah –langkah agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatannya.
2.  Diharapkan agar pada saat menulis surat lamaran kerja juga diperhatikan langkah – langkah dalam pembuatannya.
3.  Diharapkan agar siswa dapat membedakan antara surat resmi dan tidak resmi.


DAFTAR PUSTAKA

Suprapto.2014. Penuntun Praktis Surat Menyurat Dinas Resmi Bahasa Indonesia. Bandung: CV. Mandar Maju
Wursanto, I. (1981). Dasar-dasar ilmu tata usaha. Pustaka Dian.

Ritonga, Parlaungan, 2010. Bahasa Indonesia Praktis, Medan : Bartong Jaya

M, Ramlan. 2005. Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis. Yogyakarta : CV Karyono
Wulandari.2017.

Titik Hartiati, , Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan , 2017 untuk  Kelas VII )


TEORI PERKEMBANGAN SIGMUND FREUD DAN KRITIKNYA

  Muhammad Rifqi Arif 191310004235 4 pai a8 PENDAHULUAN Sigmund Freud lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Frieberg, kota kecil, di daerah Monar...